Terima kasih banyak telah berkunjung.

Selamat datang di website: www.harisprasetyo.web.id

Showing posts with label Kota Cirebon. Show all posts
Showing posts with label Kota Cirebon. Show all posts

Tuesday, May 1, 2012

Petualangan Menyenangkan Menaiki Sepeda Ke Cibulan By Haris Prasetyo


PERTAMA KALI BERPETUALANG LIBURAN KE OBJEK WISATA CIBULAN KUNINGAN

Senangnya Berlibur Dan Berpetualang Ke Cibulan Kuningan Yang Sangat Lelah Untuk Sampai Di Cibulan, Dan Pada Akhirnya Alhamdulillah Sampai Juga Disana Bersama Teman-Temaku Yaitu Tri Sutrisna Dan Fiqoh Beserta Saya Juga, Sesampai Disana Saya Beristirahat Sambil Menunggu Azan Untuk Menunaikan Ibadah Sholat Jum'at Di Masjid Dekat Cibulan Tersebut.

Selanjutnya Saya Memasuki Kolam Renang Cibulan Untuk Berenang Disana, dan Disana Cukup Ramai Dengan Semua Orang Yang Sudah Berkunjung Kesana, Kami Memasuki Kolam Renang Untuk Membeli Tiket Masuk Rp. 5.000,- Untuk Dewasa, Setelah Saya Dan Teman-Teman Saya Selesai Berenang Lalu Untuk Kembali Pulang Ke Rumah, dan Sebelum Pulang Kita Mengisi Perut Sejenak atau Makan Seperti Mau Berangkat Dan Mau Pulang Dari Cibulan, Kami Makan Makanan Gado-Gado Yang Sangat Cukup Kenyang.

Istirahat Sejenak Untuk Melanjutkan Perjalan Ke Cibulan
Foto Fiqoh Di Situpatok Cirebon
Dalam Perjalanan Di Pedesaan
Haris Prasetyo & Tri Sutrisna Beristirahat Di Majid Dekat Cibulan
Foto Fiqoh, Tri Sutrisna Dan Haris Prasetyo Di Situpatok
Make A Drink By Tri Sutrisna
Dalam Perjalanan Yang Berada Di Pedalaman Desa
Menaiki Tanjakan Yang Cukup Tinggi
Sesampai Di Cibulan Untuk Berfoto Bersama
Istirahat Di Warung Terdekat Di Situpatok
Mulai Berekreasi Di Dalam Kolam Renang Cibulan
Setelah Selesai Renang Di Cibulan

Sesampai Di Cibulan Setelah Melakukan Perjalanan Dan Berfoto Bersama
Setelah Memasuki Perjalanan Untuk Pulang Itu Kami Santai Aja Karena Jalanan Tidak Menanjak Seperti Mau Berangkat Aja, Sesampai Dirumah Badan Terasa Cukup CapekTerutama Pada Kaki Yang Sudah Menggayuh Sepeda Dengan Lama Sehingga Kaki Saya Sangat Capek.

Thursday, January 19, 2012

Haris Prasetyo Ninja Saga Koleksi Item Gear Dan Aksesoris

Screenshot Ninja Saga By Haris Prasetyo
Koleksi Back Item Facebook By Haris Prasetyo
Koleksi Clothing Facebook By Haris Prasetyo
Koleksi Weapon Facebook By Haris Prasetyo
Halaman Ninja Saga Dari Facebook Haris Prasetyo Melalui Permainan Facebook Flash:
Facebook: Haris Prasetyo
Posting Di Web: www.haris-tkj-kreatif.blogspot.com
Lokasi Penempatan Posting: Kota Cirebon
Aplikasi Facebook: Ninja Saga Login Facebook Untuk URL Ini


Next To...

Friday, January 1, 2010

My City


Tempat Tinggal Saya Di Kota Cirebon Dulu Saya Di Lahirkan Di Cirebon Juga.
Di Cirebon Cukup Nyaman Bagi Saya Untuk Beraktifitas Setiap Harinya, Saya Juga Memiliki Saudara Dan Teman-Teman Yang Bertempat Tinggal Sama Dengan Saya Yaitu Di Kota Cirebon, Saya Masih Tinggal Bersama Orang Tua-ku Di Cirebon.
Di Cirebon Juga Banyak Keanekaragaman Budaya Asli CIrebon Misalnya: Batik Cirebon, Tarian Cirebon, Serta Adat-Adat Cirebon.

Geografi

Kota Cirebon terletak pada 6°41′S 108°33′E pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat, memanjang dari barat ke timur 8 kilometer, Utara ke Selatan 11 kilometer dengan ketinggian dari permukaan laut 5 meter (termasuk dataran rendah). Kota Cirebon dapat ditempuh melalui jalan darat sejauh 130 km dari arah Kota Bandung dan 258 km dari arah Kota Jakarta.
Kota Cirebon terletak pada lokasi yang strategis dan menjadi simpul pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Letaknya yang berada di wilayah pantai menjadikan Kota Cirebon memiliki wilayah dataran yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah perbukitannya. Luas Kota Cirebon adalah 3.754 km2 dengan dominasi penggunaan lahan untuk perumahan (32%) dan tanah pertanian (38%).
Wilayah Kotamadya Cirebon Sebelah Utara dibatasi Sungai Kedung Pane, Sebelah Barat dibatasi Sungai Banjir Kanal, Kabupaten Cirebon, Sebelah Selatan dibatasi Sungai Kalijaga, Sebelah Timur dibatasi Laut Jawa.
Sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0-2000 dpl, sementara kemiringan lereng antara 0-40 % dimana 0-3 % merupakan daerah berkarateristik kota, 3-25 % daerah transmisi dan 25-40 % merupakan pinggiran.
Kota ini dilalui oleh beberapa sungai di antaranya Sungai Kedung Pane, Sungai Sukalila, Sungai Kesunean, dan Sungai Kalijaga.

Iklim

Kota Cirebon termasuk daerah iklim tropis, dengan suhu udara minimum rata-rata 22,3°C dan maksimun rata-rata 33,0°C dan banyaknya curah hujan 1.351 mm per tahun dengan hari hujan 86 hari. Kelembaban udara berkisar antara ± 48-93% dengan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Januari-Maret dan angka terendah terjadi pada bulan Juni-Agustus.
Rata-rata curah hujan tahunan di kota Cirebon ± 2260 mm/tahun dengan jumlah hari hujan ± 155 hari. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson, iklim di kota Cirebon termasuk dalam tipe iklim C dengan nilai Q ± 37,5% (persentase antara bulan kering dan bulan basah). Musin hujan jatuh pada bulan Oktober-April, dan musim kemarau jatuh pada bulan Juni-September.
Keadaan angin terdapat tiga macam angin :
  • Angin Musim Barat : antara Desember sampai Maret
  • Angin Pancaroba : antara April sampai Nopember
  • Angin Musim Timur : antara Mei sampai Oktober

Etimologi

Cirebon dikenal dengan nama Kota Udang dan Kota Wali. Selain itu kota Cirebon disebut juga sebagai Caruban Nagari (penanda gunung Ceremai) dan Grage (Negeri Gede dalam bahasa jawa cirebon berarti kerajaan yang luas). Sebagai daerah pertemuan budaya Jawa dan Sunda sejak beberapa abad silam, masyarakat Cirebon biasa menggunakan dua bahasa, bahasa Sunda dan Jawa.
Nama Cirebon berasal dari kata Caruban, dalam Bahasa Jawa yang berarti campuran (karena budaya Cirebon merupakan campuran dari budaya Sunda, Jawa, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya Arab) atau bisa juga berasal dari kata Ci yang artinya air atau sungai dan Rebon yang artinya udang dalam Bahasa Sunda (karena udang merupakan salah satu hasil perikanan Kota Cirebon).

Sejarah


Menurut Manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abad 15 di pantai Laut Jawa ada sebuah desa nelayan kecil bernama Muara Jati. Pada waktu itu sudah banyak kapal asing yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat. Pengurus pelabuhan adalah Ki Gedeng Alang-Alang yang ditunjuk oleh penguasa Kerajaan Galuh (Pajajaran). Dan di pelabuhan ini juga terlihat aktivitas Islam semakin berkembang. Ki Gedeng Alang-Alang memindahkan tempat pemukiman ke tempat pemukiman baru di Lemahwungkuk, 5 km arah selatan mendekati kaki bukit menuju kerajaan Galuh. Sebagai kepala pemukiman baru diangkatlah Ki Gedeng Alang-Alang dengan gelar Kuwu Cerbon.


Pada Perkembangan selanjutnya, Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dengan Gelar Cakrabumi. Pangeran inilah yang mendirikan Kerajaan Cirebon, diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh. Oleh karena itu Raja Galuh mengirimkan bala tentara ke Cirebon Untuk menundukkan Adipati Cirebon, namun ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi Raja Galuh sehingga ia keluar sebagai pemenang.

Dengan demikian berdirilah kerajaan baru di Cirebon dengan Raja bergelar Cakrabuana. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan pelabuhan Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara.

kemudian pada tanggal 7 Januari 1681 Cirebon secara politik dan ekonomi berada dalam pengawasan pihak VOC, setelah penguasa Cirebon waktu itu menanda tangani perjanjian dengan VOC.

Pada masa kolonial pemerintah Hindia Belanda, tahun 1906 Cirebon disahkan menjadi Gemeente Cheribon dengan luas 1.100 ha dan berpenduduk 20.000 jiwa (Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370). Kemudian pada tahun 1942, Kota Cirebon diperluas menjadi 2.450 ha dan tahun 1957 status pemerintahannya menjadi Kotapraja dengan luas 3.300 ha, setelah ditetapkan menjadi Kotamadya tahun 1965 luas wilayahnya menjadi 3.600 ha.
Pada tanggal 15 April 2011, Kota Cirebon diguncang dengan bom bunuh diri. Lokasi pengeboman berada di masjid Mapolresta Cirebon. Pada peristiwa tersebut, pelaku bom bunuh diri tewas seketika, dan terdapat beberapa orang luka parah.

Pemerintahan


Area Walikota Cirebon
Setelah berstatus Gemeente Cirebon pada tahun 1906, kota ini baru dipimpin oleh seorang Burgermeester (walikota) pada tahun 1920 dengan walikota pertamanya adalah J.H. Johan. Kemudian dilanjutkan oleh R.A. Scotman pada tahun 1925. Pada tahun 1926 Gemeente Cirebon ditingkatkan statusnya oleh pemerintah Hindia-Belanda menjadi stadgemeente, dengan otonomi yang lebih luas untuk mengatur pengembangan kotanya. Selanjutnya pada tahun 1928 dipilih J.M. van Oostrom Soede sebagai walikota berikutnya.

Pada masa pendudukan tentara Jepang ditunjuk Asikin Nataatmaja sebagai Shitjo (walikota) yang memerintah antara tahun 1942-1943. Kemudian dilanjutkan oleh Muhiran Suria sampai tahun 1949, sebelum digantikan oleh Prinata Kusuma.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pemerintah Kota Cirebon berusaha mengubah citra Kota Cirebon yang telah terbentuk pada masa kolonial Belanda dengan simbol dan identitas kota yang baru, berbeda dari sebelumnya. di mana kota ini dikenal dengan semboyannya per aspera ad astra (dari duri onak dan lumpur menuju bintang), kemudian diganti dengan motto yang digunakan saat ini. Pada tahun 2010 berdasarkan survei persepsi kota-kota di seluruh Indonesia oleh Transparency International Indonesia (TII), kota ini termasuk kota terkorup di Indonesia bersama dengan Kota Pekanbaru, hal ini dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia (IPK-Indonesia) 2010 yang merupakan pengukuran tingkat korupsi pemerintah daerah di Indonesia, kota ini sama-sama mendapat nilai IPK sebesar 3.61, dengan rentang indeks 0 sampai 10, 0 berarti dipersepsikan sangat korup, sedangkan 10 sangat bersih. Total responden yang diwawancarai dalam survei yang dilakukan antara Mei dan Oktober 2010 adalah 9237 responden, yang terdiri dari para pelaku bisnis.

Dalam pembagian administrasi pemerintahannya, Kota Cirebon terdiri atas 5 kecamatan (Harjamukti, Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk dan Pekalipan), 22 Kelurahan, 247 Rukun Warga (RW) dan 1.352 Rukun Tetangga (RT).

Profile SMK Negeri 1 Cirebon

SMK Negeri 1 Cirebon

 Sejarah


SMK Negeri 1 Cirebon didirikan kira - kira akhir tahun 1955 dengan status sekolah Filial S.E.P.T. Bandung di cirebon, ditetapkan sebagai suatu Surat Keputusan dari Kementrian P.P.K.K tanggal 30 September 1955 No. 4984/B/3.
Untuk mencari ruang belajar sekolah S.K.P Cirebon pada waktu itu membantu dengan beberapa ruangan, dan dari SMEP dapat 3 Ruangan. Untuk tenaga - tenaga pengajar di bantu dari S.D.B dan SMA, sedangkan untuk pegawai Tata Usaha dibantu dari S.T yaitu : Moch.Hasjim yang mulai masuk 1/II/1995
SMK Negeri 1 Cirebon didirikan kira - kira akhir tahun 1955 dengan status sekolah Filial S.E.P.T. Bandung di cirebon, ditetapkan sebagai suatu Surat Keputusan dari Kementrian P.P.K.K tanggal 30 September 1955 No. 4984/B/3.
Untuk mencari ruang belajar sekolah S.K.P Cirebon pada waktu itu membantu dengan beberapa ruangan, dan dari SMEP dapat 3 Ruangan. Untuk tenaga - tenaga pengajar di bantu dari S.D.B dan SMA, sedangkan untuk pegawai Tata Usaha dibantu dari S.T yaitu : Moch.Hasjim yang mulai masuk 1/II/1995.
Kepala Sekolah SMEP pada waktu itu juga membantu memberikan ruangan untuk praktek perbengkelan di Jl. Kesambi. Selain itu juga ( SMK N 1 Cirebon ini dahulu ) mendapat bantuan dari kepala - kepala sekolah lanjutan, instansi - instansi terkait, akhirnya mendapat 2 ruangan ( sehingga menjadi 5 rangan ). Pada SMEP Cirebon untuk ruangan teori, 3ruangan di S.T Cirebon untuk ruangan teori, 2 ruangan dari D.P.U di Jl. Kesambi untuk ruangan praktek. Sedangkan untuk kantor atau Tata Usaha, 2 keluarga guru merelakan beberapa ruangan dari tempat tinggalnya.di Jl. Lawang Gada No. 99.
Pada tanggal 1 Februari 1956 KBM pada Filial S.E.P.T Cirebon ini di buka, kemudian atas inisiatif Bapak makmur ( Kepala SMA ) dan Bapak Wachyono ( Perwakilan PPK Djabar ), akhirnya mendapatkan gedung di Jalan Perjuangan dengan Surat Keputusan dari Perwakilan Kem. PPK tanggal 9 Februari 1959 No. 906 / D - 2 .
Pada tanggal 1 Februari 1959 kelas pertama hanya 2 kelas Jurusan Bangunan Kapal sebanyak 13 siswa. Pada tahun berikutnya 18 orang siswa, dari 31 orang siswa yang lulus pertama kali adalah 28 orang.


Pada tahun berikutnya terdiri dari 17 orang dengan 2 kelas :
- Bangunan Kapal
- Mesin - mesin kapal
Karena kurangnya tenaga guru yang berkualitas pada Jurusan bangunan Kapal dan karena belum banyak adanya S.T-2 dan S.K - 2 yang punya jurusan bagian bangunan kapal dan mesin kapal, maka Filial S.E.P.T bandung di cirebon di ubah menjadi STM (Sekolah Teknik Menengah ).
Adapun pembentukan STM yang berdiri sendiri ini sebagai ganti dari Filial S.E.P.T Bandung di Cirebon di tetapkan dengan S.P Kem PPK tentang Djakarta 1959 NO.160/B-XX3. Untuk tahun ajaran 1959 - 1960 angkatan pertama jumlah siswa dengan rincian sebagai berikut :
- Kelas I bagian Bangunan Kapal = 2 Kelas = 40 Siswa
- Kelas I Mesin Kapal = 2 Kelas = 40 Siswa
- Kelas II banguna Kapal = 1 Kelas = 14 Siswa
- Kelas II Mesin Kapal = 1 Kelas = 8 Siswa
- Kelas III Bangunan Kapal = 1 Kelas = 3 Siswa
- Kelas III Mesin Kapal = 8 Kelas = 123 Siswa


Pada tahun 1997 STM Negeri Cirebon berubah menjadi SMK N 1 Cirebon ( Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cirebon ) berdasarkan Keputusan Menteri PPK RI No. 036/ 0 / 1997.
SMK N 1 Cirebon mempunyai berbagai sarana penunjang Pendidikan antara lain : masjid, ruang teori untuk proses KBM sebanyak 22 ruangan, ruang bengkel terdiri dari 4 ruangan diantaranya ruang bengkel listrik, ruang bengkel bangunan, ruang bengkel otomotif dan ruang bengkel mesin, ruang praktek laboratorium,ruang gambar 4 ruangan, ruang studio gambar, ruang OSIS, ruanga BP/BK, ruang ekstra pramuka, ruang PMR, ruang pecinta alam, ruang Paskibra, dan ruang perpustakaan.
Sejak awal berdirinya SMK Negeri 1 Cireobn sampai sekarang jabatan Kepala Sekolah sudah silih berganti, berikut ini adalah nama - nama Kepala Sekolah yang pernah menajabat di SMK Negeri 1 Cirebon, yaitu :
1. R. Arul Mach.Garullah : 1961 - 1974
2. Eso S. Noermawijaya : 1974 - 1983
3. Hadiwasito Markam : 1983 - 1992
4. Drs. H. Agus Adhari : 1992 - 1998
5. Drs. H.M. Afandi : 1998 - 2003
6. Drs. Uun Jujun Efendi, M.Pd : 2000 - 2008
7. Drs. Sutadi : 2008 s.d. sekarang

Kegiatan organisasi siswa dari sejak berdirinya SMK Negeri 1 Cireon selalu meraih prestasi. Setelah itu berturut -turut prestasi demi prestasi di raih oleh civitas SMK Negeri 1 Cirebon baik bidang akademik maupun ekstra kurikuler yang semakin mengharumkan dan mempopulerkan nama SMK Negeri 1 Cirebon, sehingga menjadi sekolah harapan dan kepercayaan bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Generasi demi generasi terus silih berganti menyempurnakan dan menyemarakkan perjalanan SMK Negeri 1 Cirebon , dengan segala suka dan dukanya hingga usianya yang sekarang ini.
Dalam kegiatan Belajar Mengajar, Siswa dari kelas I, II, III tidak hanya menempati satu ruangan saja, uniknya setiap mata pelajaran berlangsung proses KBM selalu berpindah - pindah kelas. Ini bertujuan agar siswa tidak jenuh dalam melaksanakan KBM

Visi dan Misi

Visi SMK Negeri 1 Cirebon

Menjadi Lembaga Pendidikan Menengah Kejuruan Teknologi Rekayasa yang berstandar Internasional pada Tahun 2014

Misi SMK Negeri 1 Cirebon

  • Memberikan layanan pada peserta didik dan masyarakat melalui pendidikan dan latihan yang berstandar inernasional yang berorientasi pada bidang teknologi dan industri
  • Membimbing , membina mengarahkan karir siswa melalui potensi, minat, bakat dan prestasi yang dimiliki ke arah yang lebih dewasa, profesional dan mandiri dalam menghadapi tantangan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
  • Menyelenggarakan pendidikan dan latihan teknologi dan Industri yang proffesional sesuai dengan tuntutan DU/DI
  • Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang beriman, bertaqwa, berbudaya dan mem
  • memiliki kompetensi yang kompetitif di era persaingan global


Tujuan sekolah


  • Menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional
  • Menyiapkan siswa agar mampu memiliki Karir, berkompetensi dan mengembangkan diri
  • Mendidik siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
  • menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, kreatif dan adaptif

Strategi


Nilai - nilai :
  1. Bekerja sebagai Ibadah : setiap tindakan yang dilakukan dilandasi dengan semangat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan semata-mata untuk mengabdi dan mencari keridhoan Allah.
  2. Pelayanan Prima : Selalu memberikan pelayanan pendidikan kepada Siswa, Orang tua dan stakeholder dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan prinsip A3 ( Attitude, attention and action ).
  3. Kebersamaan : Menentukan tujuan bersama, memecahkan masalah bersama, membagi dan menyelesaikan tugas bersama, mencapai hasil dan menikmatinya bersama.
  4. Transparansi : Adanya keterbukaan dalam pengambilan keputusan (kebijakan), dan hubungan antar sesama warga sekolah.
  5. Tanggung Jawab : Semua warga sekolah harus melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing
  6. Saling Percaya Seluruh warga sekolah saling mempercayai, berifikir positif dan tidak saling mencurigai.
  7. Saling menghargai : Setiap warga sekolah harus saling menghormati tugas dan fungsi masing-masing
  8. Disiplin : Setiap warga sekolah harus mengakkan disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku.
  9. Kreativitas dan Inovasi : Tidak pernah merasa puas atas prestasi yang dicapai, tetpi selalu mensyukurinya sebagai motivasi untuk selalu berkreasi (mengembangkan ide-ide baru) dan mengadakan pembaharuan untuk keunggulan SMK Negeri 1 Cirebon.
  10. Budaya Industri : Setiap warga sekolah berusaha mengadaptasi budaya kerja yang ada di dunia industri dengan prinsip Learning by Doing
    Identitas SMK Negeri 1 Cirebon

    ICT Center TKJ