Terima kasih banyak telah berkunjung.

Selamat datang di website: www.harisprasetyo.web.id

Thursday, July 21, 2011

Dasar Elektronika

Komponen Elektronika

 2 Alat Ukur Utama Dalam Elektronika

Alat ukur merupakan suatu alat yang kita gunakan untuk mengetahui nilai ataupun besar dari satuan yang kita ukur. Didalam elektronika ada 2 alat ukur utama yang perlu dan wajib kita ketahui sebagai seorang yang selalu berkecimpung dalam dunia elektronika.
Apakah 2 alat ukur itu??
Kedua alat ukur itu adalah multimeter dan Osiloskop. Kedua alat ini hampir tidak bisa kita pisahkan dengan bidang elektronika yang kita geluti.
Multimeter merupakan alat ukur sederhana yang mempunyai fungsi yang banyak sekali. Misalnya saja untuk mengukur apakah sebuah kabel itu putus atau tidak bisa kita gunakan alat ini. Selain itu, dengan alat ini kita bisa mengetahui besarnya tegangan dan arus pada suatu rangkaian elektronika.
Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu Multimeter digital dan analog. Banyak orang yang berpendapat bahwa penggunaan Multimeter digital lebih susah dibandingkan dengan Multimeter analog (menurut teman2 kuliah saya,karena mereka udah biasa menggunakan yang analog). Padahal klo menurut saya sendiri Multimeter digital justru lebih mudah digunakan dibandingkan Multimeter analog. Selain pengaturannya yang lebih simpel, hasil yang ditampilkan oleh Multimeter digital ini justru lebih gampang untuk dilihat karena sudah tertera lansung nilai dari hasil pengukuran tanpa harus kita hitung lagi seperti pada Multimeter analog.
Alat ukur kedua yang harus kita ketahui yaitu osiloskop. Osiloskop ini biasanya digunakan untuk mengukur atapun melihat gambar sinyal frekuensi pada suatu rangkaian. Selain itu osiloskop juga dapat digunakan untuk membedakan antara arus AC dan DC.

Tahanan Total Pada Resistor

Kode Warna Resistor

Dalam Penggunaan resistor pada suatu rangkaian perlu diperhatikan prinsip ataupun cara pemasangan yang kita gunakan apakah itu secara paralel ataupun secara seri. Karena hasil dari pemasangan seri dan paralel tersebut akan sangat jauh sekali berbeda.
Pada tulisan kali ini saya ingin bercerita sedikit mengenai besarnya tahanan total yang akan dihasilkan oleh 2 buah/lebih resistor yang dipasang baik itu secara seri ataupun secara paralel.
Hubungan Secara Seri

Jika 2 buah resistor dihubungkan secara seri, maka besarnya tahanan total dari kedua resistor tersebut dapat kita ketahui dengann cara :

Rt= R1 + R1 + ….. + Rn
Misalkan R1=2 k dan R2=10k, maka besar tahanan total kedua resistor tersebut adalah :
RT= R1+R1= 2k + 10k= 12K
Hubungan Secara Paralel
Berbeda dengna hubungan seri, besarnya tahanan total resistor yang dihubungkan secara secara paralel dapat kita ketahui dengan cara :
1/Rt= 1/R1 + 1/R2 + …… + 1/Rn
atau bisa juga kita gunakan rumus berikut :
Rt=(R1xR2)/(R1+R2)
Misalkan saja R1=10k dan R2=5K, maka besar tahanan totalnya adalah :
Rt=(10×5)/10+5=50/15=3,3 K
Prinsip dasar yang sederhana ini akan sangat membantu jika kita kerepotan untuk mengetahui besarnya tahanan total yang terdapat dalam suatu rangkaian.

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Diperlukan Untuk Bila Kurang Paham Atau Ingin Bertanya Seputar Artikel Yang Dibaca...