High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G.
HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.
Kecepatan unduh data
§ Di lingkungan perumahan
teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps.
§ Dalam keadaan bergerak
seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat
mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
§ Di lingkungan
perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan
perkiraan kecepatan 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA
Memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna
menggunakan aplikasi interaktif sepertimobile office atau akses
Internet kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau mengunduh
audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistem tanpa
memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya
layanan mobile data secara signifikan.
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah
sebuah jaringan yang diperuntukkan bagi telepon seluler yang populer dengan
nama teknologi 3,5G. Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat
dan merupakan sambungan dari asynchronous digital subcriber line (ADSL)
yang digunakan pada sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan
mencegah melambatnya koneksi pada telepon seluler.
Sejarah
Pada tahun 1978 awal munculnya teknologi generasi
pertama (1G), teknologi pertama yang diluncurkan adalah Global System for
Mobile (GSM) dan Code Division Multiple (CDMA). Metode akses yang digunakan
oleh CDMA dan GSM berbeda, yaitu 1G hanya dapat digunakan untuk menelpon dan masih
menggunakan nada dering monofonik, yang tentunya belum memiliki akses ke
internet. Kemudian pada tahun 1990an diluncurkan teknologi generasi kedua (2G),
yaitu GSM dengan fasilitas nada dering polifonik dan baru memiliki pengaturan
variasi warna. Setelah 2G, muncul telepon seluler dengan 2.5G yang telah
memiliki fitur Mobile Multimedia Message (MMS) dan dilengkapi akses General
Packet Radio Service (GPRS). Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga
dimunculkanlah telepon seluler dengan teknologi generasi ketiga (3G). Teknologi
ini cukup diminati di masyarakat, dengan salah satu keunggulan baru dari telpon
seluler yang memiliki fitur video call yang membuat kita dapat melihat lawan
bicara kita pada saat melakukan panggilan. Sampai saat ini telah dikeluarkan
teknologi yang disebut 3.5G, yang merupakan teknologi transmisi data pita lebar
(bandwith) yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) dan
berbasis High-Speed Downlink Package Access (HSDPA).
HSDPA ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa
3G+ sampai 3.5G). Teknologi 3,5G ini selalu berkembang sama seperti pada
generasi sebelumnya. 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori
memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps
atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya. Kontennya sendiri tidak
jauh berbeda dengan konten dari teknologi 3G yang sudah ditawarkan oleh
beberapa operator seluler di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile
TV, serta video content. Sedangkan perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G
menyuguhkan gambar yang lebih tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G.
Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan broadband yang
menyediakan akses atau koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke
jaringan internet lokal maupun internasional.
Deskripsi
HSDPA memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1
Mbps dan kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal
downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini dikembangkan
dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur
evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang
memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai
14,4 Mbps untuk download data dan 2Mbps untuk upload data. Kecepatan terakhir
yang dirilis oleh teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan download
mencapai 42 Mbps dan 84 Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3GPP.
Untuk HSDPA, layanan akses internet yang masih baru,
High-Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH), telah ditambahkan ke W-CDMA rilis
5 dan spesifikasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan tiga
baru lapisan fisik saluran: HS-SCCH, HS-DPCCH dan HS-PDSCH. High Speed-Shared
Control Channel (HS-SCCH) menginformasikan pengguna bahwa data akan dikirimkan pada
2 slot HS-DSCH depan. High Speed Uplink-Dedicated Physical Control Channel
(HS-DPCCH) membawa informasi pengakuan dan saluran Indikator kualitas saat ini
(CQI) dari pengguna. Nilai ini kemudian digunakan oleh base station untuk
menghitung berapa banyak data untuk mengirim ke perangkat pengguna pada
transmisi berikutnya. High Speed Downlink Shared Channel-Fisik (HS-PDSCH)
adalah saluran dipetakan ke saluran transportasi HS-DSCH di atas yang membawa
data pengguna yang sebenarnya.
Paket Penjadwalan Cepat
Saluran downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan
menggunakan channel-dependent scheduling untuk membuat penggunaan sinyal radio
yang tersedia dengan maksimal. Setiap pengguna perangkat teknologi ini secara
terus-menerus mentransmisikan indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu 500 kali
per detik. Dari informasi yang diperoleh dari semua perangkat, base station
memutuskan pengguna mana yang akan dikirimkan data pada frame 2 ms pada aliran
data berikutnya dan berapa banyak data yang harus dikirimkan kepada setiap user
atau pengguna. Data yang lebih besar dapat dikirimkan kepada pengguna yang
memiliki kualitas sinyal downlink yang tinggi.
Banyaknya pembagian dari rangkaian kode dan jaringan
bandwith, dialokasikan kepada para pengguna HDSPA melalui ketentuan dari
jaringan itu sendiri. Alokasi yang dilakukan adalah “semi-statis”, namun
didalamnya masih dapat dimodifikasi ketika jaringannya sedang beroperasi,
tetapi tidak dalam basis per frame. Alokasi ini merepresentasikan pertukaran
antara bandwith yang dialokasikan untuk pengguna HDSPA. Hal ini dimaksudkan
untuk pengalokasian gelombang suara dan pengguna data non-HDSPA. Lebih
jelasnya, alokasi ini merupakan unit dari pembagian kode untuk penyebaran di
faktor 16, dimana 16 ada dan hingga 15 dapat di alokasikan untuk jaringan
HSDPA. Ketika base station dipilih, maka langkah selanjutnya adalah untuk
menentukan pengguna yang akan menerima data pada frame selanjutnya. Hal ini
juga dapat berguna untuk menentukan pembagian kode yang akan digunakan untuk
tiap pengguna. Informasi ini dikirim kepada perangkat pengguna melalui satu
atau lebih “scheduling channels”. Channel tersebut bukan merupakan bagian dari
jaringan HSDPA yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi merupakan jaringan yang
telah dialokasikan secara terpisah. Selanjutnya, untuk memberikan frame 2 ms,
data mungkin akan terkirim secara berulang denga menggunakan pembagian kode
yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna dalam menerima data yang diberikan
frame 2 ms, diapa dilihat dari banyaknya jumlah pengalokasian dalam pembagian
kode. Sebagai contoh, dalam teknologi CDMA2000 1xEV-DO, data yang dikirim hanya
kepada satu pengguna dalam suatu kurun waktu.
Keamanan
Autentikasi user atau pengguna dari teknologi HSDPA
ini dilakukan dari SIM card (atau RUIM). Data dari user akan dikodekan secara
berbeda menurut standar CDMA, dan bekerja jauh lebih baik daripada algoritma
kriptografi. Keamanan dari teknologi ini akan jebol apabila ada penyusup yang
masuk ke base station atau suatu ketika penyusup tersebut mendapatkan kode
channel yang hanya dapat diperoleh dari agen khusus( 6432). Dengan kata lain,
keamanan akan kepemilikan akses ini cukup terjamin.
Modem HSDPA
Dalam smartphone, akses internet yang sangat cepat
dapat diambil dari antena telepon seluler itu sendiri yang akan diproses lebih
lanjut. Sedangkan untuk laptop atau netbook, komputer belum tentu dapat
menangkap dan memproses sinyal yang ada, kebanyakan hanya dapat menangkap
sinyal melalui Wi-Fi ataupun Bluetooth. Solusi yang dapat ditawarkan adalah
dengan menggunakan modem, dengan cara menangkap sinyal tersendiri dari antena
yang ada dan diproses lebih lanjut agar komputer dapat tersambung dengan akses
internet dari sinyal modem.
HSDPA USB modem dapat dipakai untuk mendapatkan
koneksi internet pada komputer rumah dimana terdapat sinyal kuat dari HSDPA.
Hal ini akan menggantikan kebutuhan pengguna akan koneksi fixed line.
Keunggulan
§ Teknologi HSDPA dapat
digunakan untuk banyak user secara bersama-sama. Tetapi jika semua user
melakukan download file dengan kapasitas yang besar dari internet, akan
berimbas pada aliran data, yaitu seluruh user akan mendapat koneksi yang
lambat.
§ Frekuensi yang dipakai
oleh teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan secara efisien dengan
pemakaian bandwith (lebar pita) yang tepat.
§ Mengurangi tertundanya
pengunduhan atau download data (delay), walaupun dengan banyaknya pengguna dari
koneksi HSDPA, unduhan data tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami
sedikit keterhambatan aliran data.
Kekurangan
§ Kecepatan maksimum 14,4
Mbps dalam jarak kurang dari 1 km dari base station. Apabila sudah mencapai
jarak lebih dari sama dengan 6 km, aliran data akan menurun kepada kecepatan 1
Mbps.
§ Harga yang cukup mahal
bila dibandingkan dengan jaringan seperti WiMAX.
Generasi-generasi Sistem Nirkabel
![]() |
Sistem Nirkabel |
No comments:
Post a Comment
Komentar Diperlukan Untuk Bila Kurang Paham Atau Ingin Bertanya Seputar Artikel Yang Dibaca...